Credit Score

Credit card
Credit card (Photo credit: Wikipedia)

Skor kredit (credit score) adalah suatu ukuran risiko kredit, dihitung dengan menggunakan rumus tertentu dari laporan keuangan khususnya laporan kredit. Berbagai faktor yang dapat merusak skor kredit, misalnya keterlambatan pembayaran angsuran bunga apalagi pokoknya, tidak adanya referensi kredit, atau penggunaan kartu kredit yang tidak bijaksana. Pemberi pinjaman dapat menggunakan skor kredit untuk menentukan apakah akan memberikan kredit dan berapa suku bunga kredit akan diterapkan. Salah satu jenis yang paling umum dari nilai kredit di Amerika Serikat adalah skor FICO (http://www.investorwords.com/5491/credit_score.html#ixzz2MGz6V21i).  Di Indonesia ini serupa dengan SID (Sistem Informasi Debitur), yakni sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur baik perorangan maupun badan usaha, yang diolah berdasarkan laporan penyediaan dana yang diterima Bank Indonesia dari Pelapor. SID dikembangkan oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk:

  1. Membantu pemberi kredit, antara lain untuk:
    • mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian kredit;
    • mengurangi ketergantungan pemberi kredit kepada agunan konvensional. (Dalam hal ini pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/pelengkap agunan).
  2. Membantu penerima kredit, antara lain untuk:
    • mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit;
    • nasabah baru, khususnya yang tergolong sebagai UMKM, mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan agunan.

Jadi, manfaat skor kredit, atau SID secara umum, bukan hanya bagi pemberi kredit, melainkan juga penerima kredit. Bagi konsumen konsumen, skor kredit akan membantu Anda menilai diri berapa sepatutnya Anda membayar untuk produk keuangan tertentu. Skor kredit memberikan gambaran bagi pemberi pinjaman tentang seberapa besar risiko kredit dan kelayakan Anda sebagai (calon) konsumen.

Sebelum skor kredit diterapkan, tidak jarang konsumen yang ingin mendapatkan kredit harus melalui proses yang tidak adil dan tidak konsisten.  Skor kredit, bila dipakai secara luas di masyarakat akan membantu konsumen menilai dan kemudian dengan berbagai cara memperbaiki diri secara finansial yang akan tercermin dalam skor kreditnya. Skor kredit niscaya membantu konsumen memperoleh persetujuan kredit secara adil dan cepat.

Apakah Anda memiliki skor kredit yang baik atau buruk, ketika Anda mengajukan kredit, Anda akan belajar status kredit Anda secara langsung. Konsep tersebut dapat dilakukan pada urusan kredit perumahan, toko ritel dan “leasing” kendaraan, misalnya. Skor kredit Anda niscaya membantu pemberi pinjaman membuat keputusan yang adil, tidak didasarkan pada penilaian subyektif dan acak-acakan, atau bias orientasi seksual atau kesukuan. Keputusan mereka memberikan pinjaman akan didasarkan pada jejak rekam dan riwayat yang terkait saja.  Hal ini tentunya membantu konsumen untuk fokus pada perbaikan diri secara finansial yang akan tercermin dalam skor kreditnya.

Skor kredit memiliki informasi dari konsumen tentang kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang, sehingga jika Anda tahu bahwa Anda telah berbuat beberapa kesalahan di masa lalu, Anda harus menghindari dan menjauh dari kesalahan finansial yang dapat memperburuk skor kredit Anda.  Ketika pemberi pinjaman melihat aktivitas yang berhubungan dengan skor Anda, mereka dapat meninjau detail dari masa lalu Anda dan sekarang. Seiring waktu, aktivitas yang buruk dari masa lalu Anda akan menghilang dari laporan Anda bila Anda terus menerus memperbaiki diri. Berarti tindakan buruk di masa lalu akan memudar dan tidak relevan seiring dengan perbaikan diri yang Anda lakukan. Pemberi pemberi pinjaman niscaya dapat memutuskan untuk memberikan kredit jika mereka melihat pola pembayaran terbaru Anda baik.

Oleh karena skor kredit membantu pemberi pinjaman memahami sejarah dan risiko Anda sebagai (calon) peminjam dan tahu bagaimana potensi Anda, memungkinkan mereka menawarkan lebih banyak kredit dan dengan syarat dan ketentuan lebih baik. Beberapa konsumen dapat mengajukan permohonan kredit dan harus ditolak, namun di sisi lain Anda bisa pergi ke pemberi pinjaman lain dan disetujui. Hal ini disebabkan pemberi pinjaman yang memiliki standar yang berbeda ketika datang ke peminjam akan memilih. Di satu sisi, ini bisa menjadi hal yang baik bagi konsumen karena meningkatkan kemungkinan disetujui jika Anda menemukan pemberi pinjaman yang tepat. Sebuah skor kredit dapat membantu Anda mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah atas pinjaman. Ketika ini terjadi, pemberi pinjaman akan mencatat karena memungkinkan mereka untuk menghemat prosedur dan biaya pinjaman. Hasil studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa suku bunga kredit perumahan di beberapa bagian Eropa lebih tinggi dari Amerika Serikat, yang berarti sistem credit scoring dengan cara tertentu telah membantu warga AS.

Digubah bebas dari sumber: How Credit Scores Help Consumers.

Published by budi purwa anta

https://kepakaran.ipb.ac.id/Biodata/Details/71898

Leave a comment